Istilah candi merujuk pada bangunan suci peninggalan zaman Hindu – Buddha di Nusantara. Di Jawa Timur bangunan bangunan tersebut kecuali yang berbentuk gapura dikenal dengan nama cungkup. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, candi diartikan sebagai bangunan kuno yang dibuat dari batu berupa tempat pemujaan atau penyimpanan abu jenazah raja raja atau pendeta pendeta Hindu dan Buddha. Dalam bahasa Sansekerta candi adalah sebutan untuk Durga atau dewi maut Candika, sedangkan candiGreba atau Candikalaya adalah penamaan tempat pemujaan bagi dewi tersebut. Candi kemudian dikaitkan dengan bangunan kematian atau pemujaan arwah (candikalaya).
Candi Mendut terletak 2.5 KM sebelah timur candi Borobudur dan 1.25 KM dari candi Pawon di desa Mendut kecamatan Munkid kabupaten Magelang. Candi Borobudur, Pawon dan Mendut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan merupakan adikarya yang didirikan pada masa pemerintahan Samaratungga raja dinasti Syailendra dari Mataram Buddha. Raja Sanggaramadhananjaya, pendahulunya, membangun candi candi disekitar Candi Sari, Kalasan, Sewu didekat wilayah Mataram Hindu. Sebagai tempat ibadah, candi dibangun di tepi kali Elo ynag merupakan pertemuan dengan kali Progo. Berstruktur bangunan megah dengan dinding bersusun dan luarnya dipahat dengan relief kisah perjuangan keagamaan (Andi M. Mudhiuddin, 2009:87).
(sumber wikipedia.com)
Nama Candi Pawon tidak diketahui secara pasti asal-usulnya. Ahli epigrafi J.G. de Casparis menafsirkan bahwa Pawon berasal dari bahasa Jawa awu yang berarti abu, mendapat awalan pa- dan akhiran -an yang menunjukkan suatu tempat. Dalam bahasa Jawa sehari-hari kata pawon berarti 'dapur', akan tetapi de Casparis mengartikannya sebagai 'perabuan' atau tempat abu. Penduduk setempat juga menyebutkan Candi Pawon dengan nama Bajranalan. Kata ini mungkin berasal dari kata bahasa Sanskerta vajra =yang berarti 'halilintar' dan anala yang berarti 'api'. Candi Pawon dipugar tahun 1903.
(sumber wikipedia.com)
Candi Borobudur terletak di desa Budur dekat sungai Elo dan Progo, kecamatan Salaman, Magelang Jawa Tengah. Candi ini dibangun pada abad ke-8. Borobudur terdiri dari dua kata yaitu Boro yang berasal dari kata Vihara dan Budur dari kata beduhur yang bermakna tanah tinggi atau bukit. Jika digabungkan Borobudur bermakna “Vihara Buddha yang terletak diatas bukit Budur”. Candi Buddha yang beraliran Mahayana ini merupakan perpaduan dua budaya. Bagian bawah empat persegi berundak merupkan ciri bangunan Jawa, sementarea sisi atas berbentuk stupa induk beralaskan tiga teras bulat yang merupakan gaya arsitektur India. Jika ditarik garis imajiner dari ketiga candi tersebut maka akan terbentuk sebuah garis lurus
(sumber : wikipedia.com)