}); Update Perkembangan El Nino dan Kapan Awal Musim Hujan 2023/2024 Di Wilayah NTT
Logo
images

Update Perkembangan El Nino dan Kapan Awal Musim Hujan 2023/2024 Di Wilayah NTT

Oleh: Ryan Sudrajat P. Putra, STP, M. Ling

BMKG (Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur)

Sepekan hari terakhir ini, Masyarakat Nusa Tenggara Timur sering berbicara mengenai cuaca. Kondisi panas terik hampir dirasakan seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur khususnya masyarakat Kota Kupang. Ditinjau dari dari berbagai sudut pandang hal ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat kita sehari-hari. Dari sudut pandang lingkungan yang dimana banyak masyarakat yang mengeluhkan kekeringan dan kebakaran hutan di wilayah Kota Kupang. Sudut pandang lain juga seperti kesehatan juga sangat mengkhawatirkan dimana polutan dan debu menjadi resultan akibat kurangnya pasokan curah hujan di wilayah kita. Kemudian, berkaca dari sudut pandang ekonomi, kondisi ini membuat pergerakan ekonomi semakin melambat,  karena tentunya tanaman saat kondisi ini pertumbuhannya terhambat sehingga hasil dari petani di kebun tidak maksimal. Akan tetapi, disetiap perisitiwa ini pasti akan ada kebaikan didalamnya. Fenomena ekstrim El Nino menjadi berkah tersembunyi karena diperkirakan bakal membuat kawasan perairan Indonesia penuh dengan potensi tangkapan ikan. Itu terjadi karena perubahan suhu laut dan pola arus selama El Nino yang mendingin.

Di Wilayah Nusa Tenggara Timur ini Khususnya Kota Kupang, masyarakat sangat mengharapkan turunnya air hujan di saat seperti ini. Terpantau di beberapa komunitas grup di media sosial bahwa masyarakat sudah sangat kekurangan air bersih di wilayah Nusa Tenggara Timur Khususnya Kota Kupang, terkena penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan beberapa lahan kebun sumber penghasilan yang terbakar.

Konsepsi El Nino dan Perkembangannya

Kurangnya pasokan curah hujan dan tingginya suhu udara yang dirasakan masyarakat Kota Kupang saat ini menjadi pertanyaan dikalangan masyarakat hingga elit. Apa penyebabnya kondisi saat ini dan akan berapa lama kondisi ini berlangsung? Berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia dan Lembaga meteorologi dunia lain seperti Japan International Bureau of Meteorology (BoM) Australia, Cooperation Agency (JICA), dan National Aeronautics and Space Administration (NASA) USA sepakat bahwa kondisi saat ini telah terjadi fenomena El Nino. Ya, akhir-akhir ini tentu saja kata El Nino menjadi konsumsi khalayak ramai. El Nino menjadi topik hangat dari gelar wicara diberbagai media baik televisi, media massa cetak maupun online.

Lalu apa si itu EL Nino? Fenomena yang setidaknya saat ini cukup meresahkan kita masyarakat. Dalam buku Tanya Jawab: La Nina, El Nino dan Musim di Indonesia yang disusun BMKG, Terminologi El Nino berasal dari bahasa Spanyol dimana El Nino artinya “anak laki-laki”. Istilah “El Nino de Navidad” pertama kali dikemukakan oleh para nelayan di negara Peru. Mereka menggunakan istilah tersebut guna membantu mereka dalam menangkap ikan. “El Nino de Navidad” menjadi Bahasa antar nelayan untuk menandai situasi arus laut hangat tahunan, yang mengalir ke arah Selatan disepanjang pesisir perbatasan Peru dan EKuador yang kemunculannya saat menjelang natal. Kondisi perairan yang menghangat di wilayah Amerika Selatan itu setelah diteliti ternyata berkaitan dengan anomali pemanasan lautan yang lebih luas di Samudera Pasifik bagian timur. Kondisi ini juga dapat mencapai garis penanggalan internasional di bagian Pasifik Tengah.

Secara harfiah, El Nino disebutkan sebagai fenomena pemanasan suhu permukaan laut di atas kondisi normalnya, yang terjadi di Samudera Pasifik bagian Tengah. Saat kondisi normal (netral) maka angin pasat akan berhembus dari timur ke arah barat dan melintasi Samudra Pasifik sehingga menghasilkan arus laut yang juga mengarah ke barat dan disebut dengan Sirkulasi Walker. Selama fase netral, suhu muka laut di barat Pasifik akan selalu lebih hangat dari bagian timur Pasifik.

Fenomena EL Nino terjadi karena interaksi antara permukaan laut dan atmosfer bumi di Pasifik tropis. Berubahnya suhu permukaan laut di wilayah tersebut akan mempengaruhi atmosfer yang ada diatasnya. Kondisi El Nino menurut beberapa ahli dan Lembaga meterologi dunia berlangsung sekitar 9-12 bulan. Namun beberapa kejadian El Nino dapat bisa berlangsung lebih lama tergantung dari intensitasnya.

Kondisi El Nino saat ini telah berlangsung dari awal bulan Mei 2023, dimana awal kemunculannya El Nino dengan kategori rendah. Kondisi El Nino telah berlangsung hingga saat ini (September 2023) dengan kategori lebih tinggi yaitu El Nino moderate. Dan berdasarkan prakiraan BMKG dan Lembaga meteorologi dunia lainnya, fenomena El Nino akan berlangsung pada kategori El Nino moderate hingga Desember 2023 dan bahkan sampai Februari 2024 pada kategori El Nino rendah.

Lalu Bagaimana Kondisi Iklim kita Saat ini?

Kondisi kering akibat fenomena EL Nino, membuat banyak wilayah di Wilayah Nusa Tenggara Timur tidak mendapatkan curah hujan. Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) dari BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur ( Update 30 Spetember 2023) Umumnya Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami Hari Tanpa Hujan dengan kategori sangat Panjang (31-60 hari tanpa hujan) hingga Ekstrem Panjang (>60 hari). Sedangkan wilayah-wilayah yang mengalami Hari Tanpa Hujan dengan kategori Ekstrem Panjang (>60 hari) di antaranya Kab. Ngada (sekitar Watukapu dan Waepana), Kab. Nagekeo (sekitar Rendu), Kab. Ende (sekitar Pos Met Ende dan Warukasu), Kab. Sikka (sekitar Stasiun Meteorologi Frans Seda, Magepanda, Waigete dan Bola), Kab. Lembata (sekitar Waipukang, Nagawutung dan Wulandoni), Kab. Alor (sekitar Kalabahi dan Mebung), Kab. Sumba Timur (sekitar Stamet Waingapu, Wanga, Kanatang, Kawangu, Kananggar, Lambanapu, Praiwitu dan Ori Angu), Kab. Sabu Raijua (sekitar Stasiun Meteorologi Tardamu dan Daieko), Kab. Rote Ndao (sekitar Papela, Feapopi dan Batutua), Kota Kupang (sekitar Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur, Stasiun Meteorologi El Tari, Stasiun Maritim Tenau, Sikumana, Bakunase, Oepoi, Naioni, Fatubena, Manulai dan Mapoli), Kab. Kupang (Batuliti, Baumata, Bendungan Tilong, Oelnasi, Oenesu, Oemofa, Oekabiti, Lelogama, Hueknutu dan Sulamu), Kab. Timor Tengah Selatan (sekitar Panite, Oebelo dan Batu Putih), Kab Timor Tengah Utara (sekitar Sap’an dan Lurasik) serta Kab. Belu (sekitar Atambua, Fatubenao, Umarese, Fatukmetan, Fatulotu, Wedomu, Haekesak dan Pos Meteorologi Atambua). Adapun untuk daerah Kamanggih Kab. Sumba Timur sudah mengalami 156 Hari Tanpa Hujan atau sekitar 5 Bulan tidak mengalami hujan.

Berdasarkan analisis Curah hujan Dasarian III September 2023 yang dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur, secara umum curah hujan di Wilayah Nusa Tenggara Timur berada pada kategori rendah (dibawah 5 mm/hari), Kondisi ini diprakirakan akan berlangsung hingga Bulan Oktober 2023.

Data Suhu Udara Maksimum yang Teramati di BMKG

Secara klimatologis (rata-rata selama 30 tahun), wilayah Kota Kupang mengalami Suhu Udara Maksimum  pada bulan Agustus - Oktober, yaitu  Lasiana rata-rata berkisar 35 hingga 38 Derajat Celcius.

Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum yang teramati di Kantor BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur Kota Kupang selama Bulan September 2023  Suhu Maksimum Tertingggi terjadi pada tanggal 26 September 2023 dengan Suhu 36.2°C, BMKG memastikan kondisi ini tidak membahayakan. “ suhu udara maksimum saat ini masih masuk dalam kategori Normal, suhu Maksimum ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan suhu Maksimum yang  pernah teramati di kantor BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur Kota Kupang  sejak tahun 1985 sampai September 2023 suhu maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 9 MEI 2002 dengan suhu Maksimum 38.6°C. Kondisi ini tentu akan membuat banyak orang akan resah dan tidak nyaman dengan cuaca saat ini.

Penjelasan Suhu Udara Panas Terik Saat ini

Secara umum, fenomena kondisi suhu panas terik init terjadi karena dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer sebagai berikut:

  • Saat ini kondisi cuaca di Wilayah Nusa Tenggara Timur didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari. Kondisi ini tentunya menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer, sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik. Seperti diketahui, bahwa saat ini Wilayah Nusa Tenggara Timur masih mengalami musim kemarau 2023.
  • Di akhir September ini, posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator, yang berarti bahwa sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk wilayah Nusa Tenggara Timur mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya, dimana pemanasan sinar matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari. Namun demikian, fenomena astronomis ini tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi. Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar juga terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di Wilayah Nusa Tenggara Timur Kondisi fenomena suhu panas terik ini diprakirakan masih dapat berlangsung pada bulan oktober 2023 ini, mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

Lalu Kapan Awal Musim Hujan 2023/2024 di Wilayah Nusa Tenggara Timur

Berdasarkan press release prakiraan musim hujan yang dilakukan oleh BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur pada Rabu, 20 September 2023. Hasil dari pengolahan BMKG menunjukkan bahwa awal musim hujan 2023/2024 dari total 28 Zona Musim (ZOM) yang ada di Nusa Tenggara Timur, sebanyak 9 ZOM (32%) diprakirakan akan mengawali Musim hujan di bulan November 2023, meliputi Manggarai Barat bagian tengah, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo bagian barat, Kupang bagian tengah dan timur, Timor Tengah Selatan bagian barat dan utara, Timor Tengah Utara bagian barat dan timor laut, Belu bagian utara, Sumba Barat bagian Timur, Sumba Tengah bagian selatan dan Sumba Timur bagian tengah. Sedangkan Awal Musim Hujan untuk 19 ZOM lainnya terjadi pada bulan Desember 2023 sebanyak 68%.  dan Awal Musim Hujan 2023/2024 di Nusa Tenggara Timur diperkirakan MUNDUR atau lebih lambat jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis (periode Awal Musim Hujan 1991-2020). Ia menyebutkan sebanyak 16 ZOM (57%) diprediksi terlambat dari biasanya meliputi Manggarai Barat bagian tenggara, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada bagian barat daya, utara dan tenggara, Nagekeo bagian barat, Ende bagian tenggara, Sikka, Flores Timur bagian selatan, Pulau Sumba, Rote Ndao, sebagian besar Pulau Timor. Sementara yang diperkirakan SAMA DENGAN NORMAL-nya sebanyak 11 ZOM (39%) dan MAJU pada 1 ZOM (4%) yaitu Manggarai Barat bagian tengah. Secara umum musim hujan 2023/2024 di wilayah Nusa Tenggara Timur itu sendiri diprakirakan NORMAL atau SAMA dengan rerata klimatologisnya pada 18 ZOM (64%) dan terdapat 10 ZOM (36%) akan mengalami kondisi hujan BAWAH NORMAL (musim hujan lebih kering atau lebih rendah dari rerata klimatologisnya).

Penutup

Kondisi kering saat ini tentu akan menimbulkan banyak dampak negatif bagi Masyarakat  dan Pemerintah. kondisi tersebut tidak hanya berdampak terhadap kualitas lingkungan kita sehari-hari, tetapi juga ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat. Kondisi saat ini mengharuskan kita harus menghemat penggunaan air, kita juga harus lebih berjaga Ketika membakar sampah khususnya di area dekat hutan, menjaga Kesehatan dengan banyak mengkonsumsi air putih dan makanan yang sehat. Situasi saat ini perlu diantisipasi dan tidak sebatas pada himbauan dari institusi BMKG saja. Upaya mitigasi dan adaptasi yang serius sangat diperlukan dari pemerintah daerah dan pusat serta seluruh stakeholder terkait. Kiranya, ulah “si anak laki-laki kecil” dapat kita control dan minimalisir sehingga tak menimbulkan kerugian yang akan kita sesali kedepannya.

Datangnya fenomena El Nino adalah fenomena alam yang tak satupun dari kita dapat mengelak darinya. Keadaan yang serba digital dan teknologi mutakhir saat ini dapat memprediksi dan mengurangi dampak yang ditimbulkan. Akan tetapi dengan tanpa kearifan dan kesadaran kita maka dampak itu akan sangat besar terasa


TAG

Dipost Oleh BuMERANG Kreasi

K2S (Kontak Kerukunan Sosial) Kota Kupang Paguyuban Keluarga Jawa Kota Kupang. Guyub Rukun Agawe Santoso

Tinggalkan Komentar